Assalamualaikum wr.wb
Cikarang
24,April 2016
Sistem reproduksi
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang
dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme
berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat diovarium.
Manusia
berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Untuk berkembang biak manusia
menggunakan alat reproduksi. Alat reproduksi pada manusia terdiri dari beberapa
bagian yang disebut sistem reproduksi. Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian
dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang
biak.
1.
Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria
Sistem reproduksi pada pria terdiri dari 2 bagian utama yaitu
testis yang merupakan tempan pembentukan sperma, dan penis. Pada manusia, kedua
organ ini berada di luar perut. Letak testis yang berada di luar perut
memungkinkan untuk mengatur suhu sperma, yang membutuhkan suhu tertentu untuk
bertahan hidup yaitu sekitar 2-3o C
lebih rendah dari suhu tubuh normal yaitu 37o C. Berikut adalah bagian-bagian alat
reproduksi pada pria:
1.
Testis adalah tempat untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan
(testosteron). Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur.
2.
Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki
satu epididimis sehingga jumlahnya sepasang. Di epididimis sperma disimpan
hingga matang.
3.
Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya
adalah sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma.
4.
Vesikula
seminalis adalah sebuah kantong
yang dindingnya menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma.
5.
Kelenjar
cowper adalah kelenjar yang
menghasilkan getah berupa lendir dan dialirkan ke uretra.
6.
Uretra adalah saluran urine dari kandung kemih sampai keluar tubuh
melalui penis.
7.
Penis adalah organ yang berperan dalam proses kopulasi. Kopulasi adalah
hubungan antara kelamin pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan sperma
ke dalam rahim wanita.
8.
Skrotum adalah kantong testis yang berfungsi melindungi testis dan
mengatur suhu testis.
2.
Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Wanita
Sistem reproduksi pada wanita juga terdiri dari 2 bagian utama
yaitu vagina dan uterus. Ovarium menghasilkan ovum betina. Vagina melekat pada
rahim melalui leher rahim, sementara rahim melekat pada ovarium melalui tuba
falopi. Dalam jangka waktu tertentu, ovarium melepaskan sel telur, yang
melewati tuba falopi ke dalam rahim.
Pembuahan ovum dengan sperma terjadi di tuba falopi. Peristiwa
pembuahan ini disebut fertilisasi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot.
Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot membelah
berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada dinding
rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk janin. Janin
akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam rahim. Jika
sel telur tidak dibuahi, sel telur ini akan keluar bersama dengan meluruhnya
dinding rahim. Peristiwa ini disebut menstruasi.
Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada wanita:
1.
Ovarium adalah tempat pembentukan sel telur (ovum). Ovarium berjumlah
sepasang dan terdapat di rongga badan.
2.
Tuba falopi adalah penghubung antara ovarium dan rahim. Jumlahnya juga
sepasang. Di sinilah pembuahan sel telur oleh sperma terjadi.
3.
Rahim adalah tempat janin terbentuk sampai terbentuknya embrio dan
kelahiran anak.
4.
Vagina adalah akhir dari saluran kelamin wanita dan tempat bayi keluar
pada saat kelahiran.
3.
Proses Reproduksi pada Manusia
Proses reproduksi pada manusia dimulai dengan hubungan seksual,
kemudian diikuti oleh sembilan bulan kehamilan sebelum melahirkan. Selama
bertahun-tahun orangtua merawat anaknya hingga menjadi manusia yang independen.
Kehamilan dapat dihindari dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom
untuk pria dan KB untuk wanita.
3.1. Usia Subur
Sistem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia
subur yaitu diawali pubertas, pada wanita ditandai peristiwa haid (menstruasi)
yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium)
disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah
menghasilkan sel telur. Usia subur pada wanita berakhir ketika sudah tidak haid
(menopause).
Tahap siklus menstruasi:
1.
Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
2.
Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.
3.
Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.
4.
Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.
Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah,
yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur karena terjadi rangsangan seksual dalam
mimpinya. Usia subur pada laki-laki berlangsung sepanjang hidupnya.
3.2. Hubungan Seksual
Reproduksi pada manusia merupakan pembuahan di dalam yakni melalui
hubungan seksual. Dalam proses ini, alat kelamin pria (penis) dimasukkan ke
dalam alat kelamin wanita (vagina). Selama proses ini, sperma akan disalurkan
ke vagina selanjutnya menuju rahim dan tuba falopi. Di tuba falopi terjadi
pembuahan sel telur oleh sperma.
3.3. Kehamilan
Kehamilan adalah saat dimana janin berkembang di dalam rahim
wanita. Selama kehamilan, janin menerima semua nutrisi dan oksigen melalui
darah dari wanita melalui plasenta. Plasenta melekat pada janin melalui tali
pusar. Akibatnya, wanita memerlukan kalori yang lebih besar. Selain itu, wanita
juga memerlukan beberapa vitamin dan nutrisi dalam jumlah yang lebih besar dari
normal, sehingga wanita perlu makan dalam jumlah yang lebih besar. Masa
kehamilan pada manusia adalah sekitar 266 hari.
3.4. Kelahiran
Setelah janin berkembang, janin akan mendorong keluar dan menuju
proses persalinan. Manusia yang baru lahir disebut bayi. Bayi harus mulai mampu
bernapas sendiri setelah kelahiran. Tak lama kemudian, plasenta ikut keluar dan
tali pusar akan diputuskan.
3.5. Perawatan oleh Orangtua
Bayi manusia hampir tidak berdaya dan membutuhkan perawatan dari
orangtua selama bertahun-tahun. Salah satu yang harus dilakukan adalah menyusui
bayi oleh ibunya.
4.
Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi pada manusia juga terdiri dari beberapa kelenjar
yang mendukung proses reproduksi. Berikut adalah beberapa kelenjar pada sistem
reproduksi:
1.
Vesika Seminalis, adalah kelenjar pada pria yang menghasilkan cairan pekat
berwarna kuning, mengandung makanan sebagai sumber energi untuk pergerakan
sperma.
2.
Kelenjar Prostat, adalah kelenjar pada pria yang berfungsi sebagai penghasil semen
terbesar yang bersifat encer, berwarna putih dana berisi makanan untuk sperma.
3.
Kelenjar bulbourethralis, adalah kelenjar yang terdapat pada uretra wanita yang berfungsi
mensekresi cairan lendir bening untuk pada menetralkan cairan urine yang
bersifat asam pada uretra.
4.
Kelenjar Bartholini, adalah Kelenjar yang terdapat
pada vagina wanita berfungsi menghasilkan lendir yang alkalis saat berhubungan
badan.
5.
Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia
Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut
adalah beberapa hormon pada sistem reproduksi manusia:
1.
FSH (Follicle
Stimulating Hormone) adalah hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH ini berfungsi dalam proses
pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan
ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang
produksi hormon testoseron pada pria dan estrogen pada wanita.
2.
LH
(Luteinizing Hormone). Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini
dapat merangsang proses pembentukan badan kuning atau korpus luteum di dalam
ovarium, setelah terjadi poses ovulasi (pelepasan sel telur).
3.
Testosteron adalah hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam
spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
4.
Estrogen. Hormon ini
dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon ini berperan alam
oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping
itu, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat
produksi FSH.
5.
Progesteron. Hormon ini
dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium. Berperan
dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk menerima
ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron bersama-sama
dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami pertumbuhan,
membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan merangsang
kelenjar susu memproduksi ASI.
6.
Oksitosin. Hormon ini
dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses kelahiran, untuk
merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
7.
Relaksin. Hormon ini
dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis
pada proses kelahiran.
8.
Laktogen adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang
bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.
6.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
6.1. AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang
menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno
Deficiency Virus). Virus ini menyerang sel darah putih yang merupakan penangkal
tubuh dari penyakit. Virus ini menyebar melalui hubungan seksual dengan
penderita AIDS, menggunakan jarum suntik yang juga telah digunakan oleh
penderita AIDS, keturunan, dan transfusi darah. Intinya, darah, sperma, air
mani, dan alat yang tidak steril menjadi perantara penyebaran virus HIV.
6.2. Gonorrhea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan
merasakan sakit pada saat mengeluarkan urin. kadang-kadang urine mengeluarkan
nanah, jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi
sehingga dapat mengakibatkan kemandulan.
6.3. Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat
di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar
uterus, misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut,
pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis
dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
6.4. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri
ini biasa ditularkan melalui kontak seksual atau jalan lain, misalnya bayi yang
dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya
luka pada alat kelamin dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel
otak, melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.
7. Fakta unik tentang Reproduksi
1. Pria bersuara cempreng kaya sperma
Pria bersuara dalam boleh saja dibilang lebih
maskulin. Namun sebuah studi menunjukkan bahwa sperma mereka tak begitu bagus.
Studi yang dilakukan di tahun 2012 tersebut mencoba mengamati pengaruh tinggi
rendahnya nada suara pria terhadap kualitas spermanya.
2. Penyanyi dikebiri agar bisa capai suara
tinggi
Testis memproduksi testosterone yang tak hanya berperan penting dalam reproduksi tapi juga bertanggung jawab terhadap munculnya karakteristik seks pria, antara lain suara yang dalam dan pertumbuhan rambut atau bulu di tubuh. Untuk itu, masyarakat Italia abad ke-17 dan 18, terutama orang tua dari keluarga miskin konon suka mengebiri anak laki-lakinya agar si anak tumbuh menjadi 'castrati', superstar di pertunjukan opera, gereja atau istana karena suaranya yang kuat dan melengking tinggi karena sudah disunat (CMIIW)
3. Ada orang yang terlahir dengan dua Rahim
Bila perkembangan janinnya normal, uterus
atau rahim akan tercipta dari dua tabung kecil yang menyatu menjadi sebuah
organ berongga yang pada akhirnya bernama rahim. Namun terkadang kedua tabung
ini tidak menyatu dengan sempurna dan malah membentuk dua rahim yang terpisah. Kondisi ini biasa disebut
'uterus didelphys' atau 'rahim dobel'. Uniknya, kedua rahim ini dapat berfungsi
dengan normal. Di tahun 2011, pernah dikabarkan ada seorang wanita berusia 24
tahun bernama Andrea Barbosa melahirkan kembar yang masing-masing berkembang di
kedua rahim sang ibu.
4. Hewan tertentu punya sistem kembang biak
yang aneh
Sistem internal tubuh hewan sebenarnya hampir
sama dengan milik manusia, hanya saja mereka mempunyai variasi yang luar biasa
dan sangat beragam. Salah satu yang unik adalah kangguru betina memiliki tiga vagina. Dua
vagina lateral berfungsi menerima sperma dari pasangan, sedangkan vagina yang
ada di tengah digunakan untuk melahirkan. Sedangkan kangguru jantan juga punya
dua penis untuk membuahi kedua vagina tersebut. Di sisi lain, sebagian besar spesies burung tak
memiliki penis ataupun vagina. Mereka berhubungan melalui sebuah organ yang
disebut kloaka, satu lubang yang digunakan untuk buang air sekaligus
reproduksi.
5. Kemandulan bukanlah kasus langka
Menurut istilah kedokteran, pasangan
dikatakan infertil atau mandul jika mereka tak bisa memiliki keturunan setelah
setahun berhubungan seksual. Sebuah studi di tahun 2013 pun menyebutkan bahwa 1
dari 6 pasangan di Amerika tergolong mandul, tak peduli itu karena si suami
atau istrinya yang mengidap gangguan kesuburan. Tapi itu bukan berarti angka kasus
kemandulan terus meningkat. Justru studi yang sama mengatakan tingkat
kemandulan wanita cenderung menurun dalam kurun 30 tahun belakangan.
sumber : http://hedisasrawan.blogspot.co.id/ ; kaskus.co.id ; wikipedia.com